Pubersitas Solusi Pembelajaran Kreatif di SMK Negeri 8 Semarang

Sekolah kejuruan merupakan bentuk dari pendidikan profesi yang memiliki penjenjangan dengan masing-masing tugas yang berbeda. Sekolah menengah kejuruan mempunyai tugas sebagai para eksekutor dimana lulusannya lebih menitikberatkan pada kompetensi yang dikaitkan dengan dunia kerja yang didasarkan pada knowledge base economy. Untuk menjawab tuntutan knowledge base economy, menurut H.A.R. Tilaar diperlukan manusia dengan kualitas kreatif, produktif dan kompetitif. (Yohanes Harsoyo, 2008 : 176). Salah satu mata pelajaran di sekolah menengah kejuruan yang mendukung keterserapan di dunia kerja dan menjawab tuntutan knowledge base economy adalah mata pelajaran produktif.
Namun, berdasarkan fakta dan data yang ada di kelas, sebagian besar siswa masih tidak berminat dan merasa kesulitan dalam belajar materi produktif Multimedia. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa dalam materi tersebut yang hanya menunjukkan 40% siswa yang mampu mencapai KKM, pada awal tahun saya mengajar kelas X. Selain itu, pola pembelajaran yang teacher centered menjadikan siswa kurang aktif dan kreatif dalam belajar.
Berdasarkan uraian dan fakta-fakta yang ditemukan, perlu dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model yang menarik dan menyenangkan (enjoyable learning) dalam belajar produktif Multimedia sehingga karakter peserta didik bisa meningkat dan kompetensi juga dapat tercapai.
Permasalahannya adalah (1) bagaimana implementasi dari Pubersitas dalam meningkatkan prestasi belajar? dan (2) bagaimana hasil dan dampak dari implementasi Pubersitas?
Strategi pemecahan masalah yang digunakan agar masalah-masalah di atas dapat teratasi adalah dengan implementasi Pubersitas. Pubersitas adalah akronim dari:
  1. Pu : Penguatan Kompetensi 
  2. Ber : Buku Pintar Pelajar 
  3. Si : Kompetisi 
  4. Tas : Komunitas Berbagi. 
Model Pubersitas terdiri dari empat langkah kegiatan yaitu :
  1. Penguatan Kompetensi menggunakan media pembelajaran.
  2. Buku Pintar Pelajar berupa buku panduan siswa dalam belajar.
  3. Kompetisi antar siswa dalam sekolah dan mengirim siswa keluar sekolah untuk meningkatkan kepercayaan diri.
  4. Komunitas Berbagi adalah cara belajar dengan membagi ilmu yang didapat dengan orang lain.
Fokus utama model ini adalah pencapaian kompetensi siswa dan peningkatan karakter siswa, terutama kepercayaan diri dalam menghadapi dunia kerja. Sedangkan implementasi dari strategi yang diuraikan di atas adalah penggunaan metode dan media pembelajaran yang menarik sehingga peserta didik akan termotivasi dalam proses belajar mengajar, peserta didik akan semakin memiliki rasa tanggung jawab dalam belajar dan pada akhirnya hasil yang dicapai juga akan maksimal. Model belajar Pubersitas dilaksanakan dalam empat tahap sebagai berikut.
Pembelajaran melalui media yang tepat dan model pembelajaran yang efektif dalam Pubersitas akan menjadikan siswa lebih  menikmati pembelajaran sehingga kompetensi akan mudah  tercapai dan karakter positif akan tercipta serta dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah atas prestasi-prestasi yang diraih peserta didiknya. Untuk itu kami menyarankan Guru harus selalu melakukan inovasi dan pembelajaran yang menarik agar peserta didik semakin termotivasi dalam pencapaian kompetensi dan karakter positif, dan kepala sekolah harus memfasilitasi guru dalam dalam menciptakan inovasi pembelajaran tersebut.







Previous
Next Post »

Terimakasih Komentar Anda ConversionConversion EmoticonEmoticon