Terima Kasih SMA Islam Hidayatullah Semarang



Pendidikan merupakan pilar utama dalam pembangunan karakter bangsa. Namun, ada tantangan besar yang menghadang, yaitu munculnya tiga dosa besar pendidikan: bullying, kekerasan seksual, dan intoleransi. Fenomena ini bukan hanya merusak proses belajar mengajar, tapi juga mengancam integritas generasi penerus bangsa.

Menyikapi hal ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengambil langkah strategis dengan merilis Permendikbud Nomor 46 Tahun 2023. Regulasi ini menggarisbawahi pentingnya Pembentukan Tim Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan di Satuan Pendidikan. Tim ini diharapkan menjadi garda terdepan dalam mencegah dan menanggulangi kekerasan di lingkungan pendidikan.

Sosialisasi Permendikbud ini menjadi krusial, mengingat masih banyaknya kasus kekerasan yang terjadi di sekolah-sekolah. Dengan adanya tim khusus, diharapkan setiap kasus dapat ditangani dengan cepat dan tepat, serta memberikan efek jera bagi pelaku. Lebih dari itu, sosialisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran semua pihak bahwa pendidikan adalah zona aman bagi semua orang.

Sebagai orang tua, rasa syukur saya tak terhingga kepada SMA Islam Hidayatullah Semarang. Sekolah ini telah menjadi contoh nyata pendidikan yang berkualitas, bebas dari bullying, kekerasan seksual, dan intoleransi. Ini adalah pencapaian yang luar biasa, mengingat betapa seringnya kasus-kasus tersebut menghantui banyak institusi pendidikan.

SMA Islam Hidayatullah Semarang telah mewujudkan visi pendidikan ideal, di mana pembelajaran berpusat pada siswa. Setiap anak didik diberi kesempatan untuk berkembang sesuai dengan potensi mereka, tanpa takut akan diskriminasi atau kekerasan. Iklim sekolah yang aman dan inklusif menjadi prioritas, menciptakan ruang bagi siswa untuk belajar dan tumbuh dalam lingkungan yang mendukung.

Lebih jauh, sekolah ini merayakan kebinekaan. Dalam setiap sudut kelas, di setiap diskusi kelompok, nilai-nilai pluralisme dan penerimaan terhadap perbedaan ditanamkan. Ini bukan hanya tentang toleransi, tapi juga tentang merayakan keunikan setiap individu yang membentuk komunitas sekolah yang kaya dan dinamis.

Para pendidik di SMA Islam Hidayatullah Semarang juga patut diacungi jempol. Mereka adalah pendidik yang reflektif, selalu mencari cara untuk meningkatkan metode pengajaran mereka. Mereka gemar belajar, tidak pernah puas dengan pengetahuan yang sudah ada dan selalu mencari inovasi baru dalam pendidikan. Berbagi dan berkolaborasi menjadi bagian dari DNA mereka, menciptakan ekosistem pendidikan yang saling mendukung dan memperkaya.

Sebagai orang tua, melihat anak-anak kita tumbuh dalam lingkungan yang seperti ini adalah sebuah anugerah. Saya berterima kasih kepada SMA Islam Hidayatullah Semarang karena telah menjadi sekolah yang dicita-citakan oleh banyak orang tua dan siswa. Semoga semangat dan nilai-nilai yang ditanamkan di sekolah ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia.

Menciptakan iklim sekolah yang aman, nyaman, dan inklusif adalah fondasi penting dalam dunia pendidikan. Berikut adalah lima aspek kuncinya yaitu pertama Mewujudkan Sekolah Impian: Aman, Nyaman, dan Inklusif. Di tengah keberagaman yang melimpah, sekolah bukan hanya tempat untuk menimba ilmu, tetapi juga ruang bagi peserta didik untuk mengasah kemampuan berinteraksi dan berempati. Iklim kebhinekaan yang terbangun di sekolah mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa, di mana setiap individu, baik peserta didik, pendidik, maupun tenaga kependidikan, merasa dihargai dan diakui keberadaannya.

Kedua sekolah yang inklusif menyediakan lingkungan belajar yang mendukung kebutuhan setiap peserta didik, tanpa terkecuali. Dengan lingkungan belajar yang inklusif, setiap anak dapat mengakses pendidikan yang sesuai dengan potensi dan tantangan unik mereka. Ini adalah langkah konkret untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal.

Ketiga keamanan lingkungan belajar adalah prioritas utama. Sekolah harus menjadi tempat yang aman dari segala bentuk ancaman, baik fisik maupun psikologis. Dengan demikian, peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dapat beraktivitas dengan rasa aman dan tenang.

Keempat keselamatan merupakan hak dasar yang harus dijamin oleh setiap institusi pendidikan. Langkah-langkah preventif dan protektif harus diterapkan untuk menjaga keselamatan semua anggota sekolah dari risiko yang mungkin terjadi.

Terakhir, kesehatan fisik dan psikis adalah aspek yang tidak terpisahkan dari proses pendidikan. Sekolah harus menyediakan lingkungan yang sehat dan program-program yang mendukung kesehatan holistik, sehingga setiap anggota sekolah dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Untuk mencapai hal di atas, kita kembali pada filosofi pendidikan. Pendidikan adalah kegiatan yang fundamental. Kata-kata ini, yang diucapkan oleh Rektor Unika Soegijapranata, Bapak Ferdinand Hindiarto,  dalam seminar “Transformasi Sekolah Aman, Nyaman dan Inklusif” yang saya hadiri hari Senin, 20 Mei 2024 di Kampus Unika.

Yang pertama pendidikan sebagai Pengubah Kehidupan. Pendidikan dianggap sebagai kegiatan fundamental karena memiliki kekuatan untuk mengubah, membentuk, dan menentukan hidup manusia. Ini berarti bahwa pendidikan bukan hanya proses transfer pengetahuan, tetapi juga alat yang memungkinkan individu untuk mengembangkan kemampuan, sikap, dan nilai-nilai yang akan membimbing mereka sepanjang hidup. Pendidikan membuka pintu kesempatan, memungkinkan individu untuk mencapai potensi penuh mereka dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Yang Kedua Pendidikan Berbasis Cinta Murni. Arti kedua menekankan bahwa pendidikan harus didasarkan pada cinta murni. Cinta murni di sini bukan hanya perasaan, tetapi komitmen mendalam untuk kebaikan orang yang dicintai. Dalam konteks pendidikan, ini berarti menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan setiap individu. Pendidikan yang berbasis cinta murni fokus pada pengembangan seluruh aspek manusia, termasuk intelektual, emosional, sosial, dan spiritual. Ini menciptakan lingkungan di mana setiap siswa merasa dihargai dan didukung untuk belajar dan berkembang sesuai dengan keunikan mereka.

Kedua arti ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan yang holistik dan transformatif, yang tidak hanya mengedepankan aspek kognitif tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik. Pendidikan yang fundamental adalah pendidikan yang mempersiapkan siswa tidak hanya untuk pasar kerja, tetapi juga untuk kehidupan sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan empatik.

Hari ini Rabu, 22 Mei 2024, anak saya dan teman-teman satu angkatan diwisuda oleh SMA Islam Hidayatullah Semarang. Tiga tahun bukanlah waktu yang singkat, namun setiap detiknya penuh dengan transformasi yang luar biasa pada diri anak saya, hasil didikan para guru di SMA Islam Hidayatullah Semarang.

Sebagai orang tua, rasa bangga dan terharu menyelimuti hati ini. Kami menyaksikan anak-anak kami tumbuh dan berkembang menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kaya dengan akhlak mulia. Kami menyadari sepenuhnya bahwa kesuksesan yang diraih hari ini adalah buah dari kerja keras, dedikasi, dan pengorbanan dari banyak pihak, terutama para guru yang telah tanpa lelah memberikan ilmu, bimbingan, dan motivasi yang tak ternilai.

Dengan rasa hormat yang mendalam, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu guru di SMA Islam Hidayatullah. Anda telah menjadi pemandu yang bijaksana dalam proses belajar mengajar yang tak hanya mengedepankan materi pelajaran, tetapi juga nilai-nilai kehidupan. Terima kasih atas kesabaran, kebijaksanaan, dan kasih sayang yang telah Anda curahkan kepada anak-anak kami.

SMA Islam Hidayatullah Semarang bukan sekadar institusi pendidikan; ia adalah rumah kedua yang mempersiapkan generasi muda untuk masa depan yang gemilang. Untuk Bapak dan Ibu yang memiliki putra atau putri yang siap melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, saya sangat merekomendasikan sekolah ini. Percayalah, SMA Islam Hidayatullah Semarang adalah pilihan yang tepat untuk membentuk masa depan anak-anak kita.


Penulis : Ardan Sirodjuddin, Orang Tua Wisudawan SMA Islam Hidayatullah Semarang


Latest
Previous
Next Post »

2 komentar

Write komentar
Unknown
AUTHOR
22 Mei 2024 pukul 19.56 delete

Selamat njiiihhh Bapak dan juga buat Ananda selamat berjuang juga untuk jenjang berikutnya smoga sukses dan lancar 🤲🤲🤲🤲🙏🙏

Reply
avatar
Unknown
AUTHOR
23 Mei 2024 pukul 12.42 delete

You'll Never Walk Alone

Reply
avatar

Terimakasih Komentar Anda ConversionConversion EmoticonEmoticon