Semarang, 14 April 2024 - Guru merupakan pilar utama dalam proses pembelajaran di setiap institusi pendidikan. Namun, tantangan tak terelakkan menghampiri SMKN 10 Semarang, di mana hingga saat ini kekurangan guru masih menjadi permasalahan serius yang dihadapi sekolah tersebut. Penyebab utamanya adalah pensiunnya sejumlah guru veteran serta beberapa di antaranya memilih untuk mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk meningkatkan kualifikasi.
Dalam menjawab tantangan ini, SMKN 10 Semarang telah menetapkan pemenuhan kebutuhan guru sebagai skala prioritas yang harus diselesaikan sebelum tahun ajaran baru 2024/2025 dimulai. Kepala Sekolah, Bapak Ardan Sirodjuddin, mengungkapkan, "Kami menyadari betapa pentingnya peran guru dalam mencerdaskan anak bangsa. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mengatasi kekurangan guru dengan segera."
Namun, langkah untuk menyelesaikan masalah ini tidaklah mudah, mengingat regulasi yang mengikat. Sekolah negeri, termasuk SMKN 10 Semarang, tidak diizinkan untuk mengangkat guru honorer secara langsung. Oleh karena itu, solusi yang diambil adalah dengan menerima mutasi guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari instansi lain.
- Bahasa Indonesia
- Bimbingan Konseling
- Kimia/Fisika/Biologi (IPAS)
- Pemasaran/Akuntansi
- Olahraga dan kesehatan
- Nautika Kapal Niaga
- Rekayasa Perangkat Lunak.
- Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Meskipun tantangan kekurangan guru di SMKN 10 Semarang menjadi hambatan yang harus segera diatasi, namun semangat dan komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan tetap terjaga. Dengan adanya langkah-langkah konkret yang diambil oleh pihak sekolah, diharapkan kebutuhan akan guru dapat terpenuhi dengan baik sehingga proses pembelajaran dapat berjalan optimal dan mencetak generasi yang unggul di masa depan.
Sign up here with your email
Terimakasih Komentar Anda ConversionConversion EmoticonEmoticon