Satu minggu kemarin saya mendampingi anak saya membuat tugas mata
pelajaran IPS berupa pemaparan dalam bentuk powerpoint. Saya bertanya ke
anak sudahkah diajari materi powerpoint di sekolah. Anak saya menjawab
belum. Hati saya bertanya kenapa guru memberi tugas kepada siswa yang
mana tugas itu belum pernah diajarkan terlebih dahulu. Saya bertanya
lagi ke anak saya, kenapa diberi tugas dengan paparan sementara
powerpoint belum diajarkan. Anak saya dengan enteng menjawab, kata bu
guru kamu bisa belajar bikin powerpoint dari internet. Saya jadi paham
dengan kalimat “Generasi sekarang didukung oleh teknologi handphone dan
internet”. Dimanapun baik di kota maupun daerah pedesaan semua siswa
memiliki hp. Pemakain internet juga sudah bisa menjangkau pelosok.
Ketersedian dua komponen itu menyebabkan perubahan budaya di kalangan
siswa. Siswa sekarang lebih dinamis dan memiliki banyak pilihan dalam
mengisi kesehariannya. Itulah tantangan pendidikan saat ini. Informasi
yang masif dan hiburan yang tersedia setiap saat akan mengalihkan
konsentrasi siswa dari belajar. Guru tidak lagi menjadi pusat belajar
karena mereka bisa belajar darimana saja. Jika dahulu pembelajaran di
kelas tersentral pada guru maka sekarang pembelajaran siswa cenderung
dinamis dan individual. Masalah yang muncul adalah ketika guru di
sekolah masih menggunakan ceramah dan papan tulis akan berbenturan
dengan budaya siswanya yang tidak lagi menganggap kegiatan guru itu
menarik. Maka tidak heran terjadi ketika guru menerangkan di depan
sementara siswanya asyik membuka facebook. Bukan lagi saatnya siswa
mengikuti kebiasaan gurunya tetapi dibalik kita sebagai guru yang harus
mengikuti kebiasaan siswanya yang selalu menggunakan teknologi terbaru.
Kalau tidak dari sekarang, kapan lagi?
Sign up here with your email
Terimakasih Komentar Anda ConversionConversion EmoticonEmoticon