Manajemen Strategik Sebagai Upaya Menghebatkan Sekolah

 


Mengikuti pelatihan manajerial kepada sekolah di BBPPMPV BMTI Cimahi merefresh pikiran saja dalam belajar mengelola sekolah. Banyak hal baru yang saya pelajari dalam pelatihan selama 10 hari ini. Ilmu yang didapat ini mengutip kalimat hebat dari I Made Rasta, S.Pd.,M.Pd.H, seorang CEO Inspiratif dari SMKN 1 Sawan, sebuah SMK di Menyali, Kec. Sawan, Kabupaten Buleleng, Propinsi Bali akan berubah, berbagi dan kolaborasi. Tulisan ini bagian dari saya belajar, kemudian membagikan kepada orang lain dan mengajak sekolah lain berkolaborasi.

Melanjutkan dari tulisan sebelumnya, kali ini kita belajar Manajemen Stratejik (Manstra). Mengutip pendapat narasumber pelatihan yaitu Bapak Dr. Dani Hidayatullah, S.Pd MT, Manajemen Stratejik (Manstra) adalah ilmu dan seni yang dimulai dengan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi keputusan-keputusan dalam fungsi manajemen yang mendukung suatu organisasi  mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Manajemen Strategis meliputi tiga hal yaitu yang pertama keputusan dilanjutkan dengan tindakan menuju strategi. Yang kedua perencanaan berskala besar, dan yang terakhir evaluasi dan kendali. Dalam memahami Manstra, kita harus tahu dimensinya, meliputi (1) Waktu & Orientasi Masa Depan, (2) Internal dan Eksternal, (3) Pendayagunaan Sumber-sumber, (4) Partisipasi Manajemen Puncak, dan (5) Multi Bidang.

Untuk bisa menuju Manstra, kita harus mulai dari fase-fasenya. Adapun fase Manstra meliputi (1) Perencanaan Dasar Keuangan, (2) Perencanaan Berbasis Ramalan, (3) Perencanaan berOrientasi Eksternal, dan (4) Manajemen Strategis. Guna menuju Manstra yang baik, kita perlu memahami elemen dasarnya yaitu Analisis Lingkungan, Perumusan strategis, Pelaksanaan strategi dan Evaluasi serta pengendalian.

Agar sukses dalam menghebatkan sekolah, seorang CEO SMK harus memahami faktor kunci pada Manstra yaitu (1) Perencana strategis, (2) Pernyataan Visi dan Misi, (3) Peluang dan Ancaman Eksternal, (4) Kekuatan dan Kelemahan Internal. Di samping itu kepala sekolah harus juga (4) membuat tujuan jangka panjang, (5) Mengatur strategi, (6) Membuat sasaran tahunan, dan melakukan kebijakan.

Sebagai seorang Perencana Strategis, kepala sekolah harus selalu belajar dan beradaptasi dengan perubahan, mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi, menelusuri tren-tren pesaing, mengevaluasi kinerja organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman baru, dan membuat rencana-rencana kerja yang kreatif.

Menutup catatan ini, lewat materi Manstra saya siap untuk mencoba dan mencoba menerapkan di sekolah yang saya pimpin. Pelan tapi pasti Manajemen Strategik menjadi bagian dari upaya saya menghebatkan SMKN 10 Semarang.

Catatan CEO SMKN 10 Semarang ke 16

Penulis : Ardan Sirodjuddin, Kepala SMKN 10 Semarang

Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar

Terimakasih Komentar Anda ConversionConversion EmoticonEmoticon