Ruang saya yang
berukuran 2 x 2 m tentu bukanlah ruang kepala sekolah yang ideal. Bahkan teman
saya di sekolah lama yang berkunjung kaget dan spontan bertanya ini ruang
kepala sekolah? Sebuah pertanyaan yang pastinya tidak memerlukan
jawaban. Ruang itu dulu adalah ruang guru semi gudang. Mengapa disebut
semi gudang karena separo untuk duduk teman-teman guru dan separo untuk
meletakkan perabot sekolah. Tapi di ruang yang sempit ini, pikiran saya malah
meloncat kemana-mana. Ibarat badan terpenjara tetapi pikiran beranjangsana.
Satu pikiran yang terlintas adalah apa yang akan menjadi daya tarik sekolah
ini. Jika analisanya berdasarkan model SWOT sudah pasti banyak kelemahan
dibanding kelebihan. Saya berpikir out of box, di luar kotak atau ada juga yg
mengatakan berpikir liar. Satu yang harus punya dari sekolah ini adalah nilai
tambah. Apa maksudnya Nilai Tambah? ketika anda hidup, hidup adalah nilai
tambah. ketika semua orang hidup, hidup adalah nilai standard. Demikian juga
ketika kita jujur, jujur adalah nilai tambah. Tetapi ketika semua orang jujur,
jujur adalah nilai standard.
Dalam hidup kita harus mempunyai nilai tambah dibanding orang lain. Kita harus membuat nilai tambah dari sesuatu hal yang tidak ada menjadi ada. Demikian juga sekolah ini, saya harus bikin beda dengan yang lain. Apapun di dalam hidup ini, kita harus membuat nilai tambah. Dan ketika ada nilai tambah, kita akan jadi kaya. Mengelola sekolah ini juga harus punya nilai tambah. Jika nilai tambah di dapat maka pelan tapi pasti kemajuan sekolah tinggal menunggu waktu. Nilai tambah untuk sekolah sangat ditentukan oleh Kepemimpinan Pembelajaran. Eggen dan Kauchak mengatakan bahwa Kepemimpinan pembelajaran adalah tindakan yang dilakukan (Kepala sekolah) dengan maksud mengembangkan lingkungan kerja yang produktif dan memuaskan bagi guru, serta pada akhirya mampu menciptakan kondisi belajar siswa meningkat. Secara implisit definisi ini mengandung maksud bahwa kepemimpinan pembelajaran merupakan tindakan yang mengarah pada terciptanya iklim sekolah yang mampu mendorong terjadinya proses pembelajaran yang optimal.
Dalam hidup kita harus mempunyai nilai tambah dibanding orang lain. Kita harus membuat nilai tambah dari sesuatu hal yang tidak ada menjadi ada. Demikian juga sekolah ini, saya harus bikin beda dengan yang lain. Apapun di dalam hidup ini, kita harus membuat nilai tambah. Dan ketika ada nilai tambah, kita akan jadi kaya. Mengelola sekolah ini juga harus punya nilai tambah. Jika nilai tambah di dapat maka pelan tapi pasti kemajuan sekolah tinggal menunggu waktu. Nilai tambah untuk sekolah sangat ditentukan oleh Kepemimpinan Pembelajaran. Eggen dan Kauchak mengatakan bahwa Kepemimpinan pembelajaran adalah tindakan yang dilakukan (Kepala sekolah) dengan maksud mengembangkan lingkungan kerja yang produktif dan memuaskan bagi guru, serta pada akhirya mampu menciptakan kondisi belajar siswa meningkat. Secara implisit definisi ini mengandung maksud bahwa kepemimpinan pembelajaran merupakan tindakan yang mengarah pada terciptanya iklim sekolah yang mampu mendorong terjadinya proses pembelajaran yang optimal.
Thomas Sergiovanni mengusulkan salah satu
model kepemimpinan pembelajaran. Dia mengidentifikasi lima gaya kepemimpinan
yaitu (1) teknis/keterampilan, (2) manusia, (3) pendidikan, (4)
simbolik, dan (5) budaya. Aspek teknis menangani kepemimpinan instruksional
dengan praktek-praktek tradisional manajemen topik yang biasanya dibahas dalam
teori administrasi, seperti perencanaan, manajemen waktu, teori kepemimpinan,
dan pengembangan organisasi. Komponen manusia mencakup semua aspek
interpersonal kepemimpinan pembelajaran penting untuk berkomunikasi,
memotivasi, dan memfasilitasi sebagai peran kepala sekolah. Gaya pendidikan
melibatkan semua aspek pembelajaran-pengajaran dalam peran kepala sekolah,
pembelajaran, dan melaksanakan kurikulum. Simbolis dan budaya mungkin yang
paling sulit dipahami dari segi deskripsi dan pemahaman. Mereka berasal dari
instruksional kemampuan pemimpin untuk menjadi simbol dari apa yang penting dan
tujuan tentang sekolah (Simbolik) serta untuk mengartikulasikan nilai-nilai dan
kepercayaan organisasi dari waktu ke waktu (Budaya).
Keberhasilan kepala sekolah efektif sebagai
pemimpin pembelajaran antara lain ; pertama, sebagai penyedia sumber daya;
menunjukkan kemampuan dan manajemen waktu dan sumber daya yang secara efektif,
menunjukkan kondisi kelas sebagai master pengubah, dan mampu mengenal dan
memotivasi anggota staf sekolah, Kedua, sebagai sumber instruksional’ terlihat
dan memajukan kondisi kelas yang efektif untuk menunjang hasil belajar,
mendorong staf pengajar untuk menggunakan berbagai macam materi pengajaran dan
strategi belajar mengajar, memberikan perhatian dan mampu mengembangkan gagasan
inovatif. Ketiga sebagai komunikator, menyampaikan visi sekolah secara jelas,
memahami tujuan sekolah serta mampu menerjamahkan, membina hubungan.
Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran
diharapkan memiliki kemampuan dan kelebihan, yaitu
- Berpikir untuk mengendalikan organisasi atau kelompok kerja yang dipimpinnya
- Kepribadian, khusus yang berkaitan dengan semanga, keuletan, ramah tamah, stabil emosi, jujur dan rendah hati, sederhana dan disiplin.
- Merumuskan kebijakan, memahami dan mengetahui perilaku dan tinggkat kepuasan kerja guru atau staf yang dipimpinnya.
Banyak hal yang dilaksanakan oleh kepala sekolah
dalam kaitannya sebagai pemimpin pembelajaran, fungsi tersebut hanyalah
merupakan salah satu bagian dari keseluruhan fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin
pendidikan. Jabatan kepala sekolah adalah jabatan yang mempertaruhkan kemampuan
atau kompetensi profesional, dan tidak sekedar mempersyaratkan modal pengalaman
dan prestasi mengajar yang baik. Kompetensi manajemen pendidikan yang
dilengkapi dengan keterampilan konseptual, memilliki sertifikasi kepala sekolah
sebagai pemimpin masa depan. yang efektif dengan stakeholders, jelas dalam
menyampaian sesuatu baik lisan maupun tulisan. Keempat, kehadirannya bermakna;
mampu berinteraksi dan mempengaruhi seluruh lingkungan sekolah (Guru, staf,
siswa dan petugas lainnya).
Sebuah Catatan CEO SMKN 1 Tuntang.
Sign up here with your email
Terimakasih Komentar Anda ConversionConversion EmoticonEmoticon