Dalam
tiga hari ini saya berada di Kota Magelang. Kota yang dikenal dengan sebutan
seribu bunga memang cocok karena udaranya yang bersahabat. Kepenatan di
Semarang yang panas seakan hilang ketika menginjakkan kaki di kota ini.
Datang
ke Magelang bukan jalan-jalan tetapi mengemban tugas yang berat. Apa itu?
Mengikuti Workshop Evaluasi Pelaksanaan DAK Fisik SMK Penugasan Tahun 2019 di
Hotel Oxalis. Mendekati akhir tahun biasanya semua pelaksanaan kegiatan harus
close dan menyelesaikan SPJ. Alhamdulilah perjalanan SMKN Satu Tuntang semakin
lancar dan on track sesuai rencana saya di Rencana Kerja Jangka Menengah. Skala
prioritas saya di dua tahun awal adalah pemenuhan sarana dan prasarana sekolah.
Bantuan dari propinsi sudah dimulai dengan mendapatkan Dana Alokasi Khusus dan
APBD I.
Di
tengah progres kemajuan sekolah, saya mendapatkan kabar gembira yang lain.
Kabar yang kami tunggu hampir setahun ini yaitu masalah lahan sekolah. Bagian
aset propinsi memberi kabar Berita Acara Serah Terima (BAST) lahan sekolah
sudah ditandatangani. Ini berarti progres kemajuan yang luar biasa karena dari
BAST sekolah tinggal menunggu proses balik nama sertifikat. Dengan sertifikat
atas nama sekolah, saya siap untuk berjuang mengajukan bantuan ke pemerintah
pusat.
Berbagai
hasil ini tidak lepas dari kerja keras teman-teman warga sekolah. Walau kami
sekolah kecil, tetapi loyalitas dan dedikasi teman-teman di sekolah luar biasa.
Ini tidak lepas dari semangat kepuasan kerja. Dari literatur yang saya baca,
kata Luthans kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan mengenai
seberapa baik pekerjaan mereka memberikan hal yang dinilai penting. Sementara
Handoko memberikan definisi kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang
pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap
pekerjaannya.
Agar
pekerjaan dari staf bisa maksimal maka kepuasan kerja harus dijaga dari
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain kesempatan untuk
maju, keamanan kerja, gaji, perusahaan dan manajemen, pengawasan, faktor
Intrinsik dari pekerjaan, kondisi kerja, komunikasi, dan fasilitas.
Yang
pertama kesempatan untuk maju, dalam hal ini ada tidaknya kesempatan untuk
memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja. Saya mendorong
guru-guru untuk belajar hal-hal baru. Ilmu yang saya kuasai diberikan semua ke
guru agar mereka bertambah kompetensinya. Saya beri kesempatan mereka untuk
ikut pelatihan dan didorong keberanian untuk berbagi dengan guru-guru lain baik
di sekolah sendiri maupun sekolah lain.
Yang
kedua keamanan kerja. Faktor ini disebut sebagai penunjang kepuasan kerja, baik
bagi karyawan. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi perasaan karyawan selama
kerja.
Yang
ketiga gaji. Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang orang
mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang diperolehnya. Selanjutnya
adalah perusahaan dan manajemen. Perusahaan dan manajemen yang baik adalah yang
mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil.
Setelahnya
adalah pengawasan. Supervisi dan bimbingan paska supervisi menjadi hal yang
baik untuk mengamankan kerja positif guru-guru dan karyawan. Adapun faktor
Intrinsik dari pekerjaan adalah atribut yang ada dalam pekerjaan mensyaratkan
keterampilan tertentu. Sukar dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas dapat
meningkatkan atau mengurangi kepuasan. Untuk kondisi kerja termasuk di sini
kondisi kerja tempat, ventilasi, penyiaran, kantin dan tempat parkir. Pemenuhan
makan siang menjadi solusi saya agar guru dan karyawan tetap nyaman dalam
bekerja.
Komunikasi
menjadi hal yang vital dalam hubungan kerja. Komunikasi yang lancar antar guru
dengan kepala sekolah banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam
hal ini adanya kesediaan kepala sekolah untuk mau mendengar, memahami dan
mengakui pendapat ataupun prestasi gurunya sangat berperan dalam menimbulkan
rasa puas terhadap kerja.
Sementara
untuk fasilitas seperti rumah sakit, cuti, dana pensiun, atau perumahan
merupakan standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan
rasa puas. Untuk yang ini memang saya belum bisa memenuhi karena keterbatasan
anggaran.
Jika
engkau ingin menjadi pemimpin, jangan pernah mengabaikan keharusanmu untuk
melayani bagi kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecemerlangan mereka yang kau
pimpin. Sebuah kalimat inspiratif dari motivator Mario Teguh ini jadi pegangan
saya dalam memimpin SMK Perjuangan Satu Atap Tuntang.
Hotel
Oxalis, 28 Nopember 2019
Sign up here with your email
1 komentar:
Write komentarGood note Mr. 👍☺️
ReplyTerimakasih Komentar Anda ConversionConversion EmoticonEmoticon