Ketrampilan Utama Kepala Sekolah Sebagai Manajer



Tahun 2021 menjadi tahun ke empat saya menakodai sekolah ini. Surat keputusan Gubernur Jawa Tengah tertanggal 27 Desember 2017 menjadi legalitas saya untuk masuk ke sekolah ini. Sekolah dengan nama yang unik dan tidak ada duanya. Biasanya nama sekolah adalah SMK Negeri 1 kota apa, tetapi sekolah ini bernama SMK Negeri Satu Atap. Agak aneh juga saya mendengarnya.

Sekolah satu atap adalah SMK yang dibangun di tempat yang sama dengan sebuah SMP. Sebagai kepala sekolah pemula, mengelola sekolah ini adalah tantangan yang luar biasa. Secara organisatoris sekolah ini jauh dari mapan, secara sarana prasarana juga jauh dari kata ideal. Untuk jumlah siswa dan kualitas siswa yang masuk dibawah rata-rata sekolah yang lain. Jika boleh diibaratkan dengan bank, sekolah ini masuk dalam kategori bank yang perlu disehatkan.

Menghadapi kondisi yang jauh dari ideal, saya melihat kesempitan ini sebagai sebuah kesempatan. Ya kesempatan untuk memberikan tenaga dan pikiran dalam memajukan sekolah ini. Saya mantapkan hati ini menjadi seorang manajer seperti ucapan Bapak Menteri Pendidikan kala itu Bapak Muhadjir Effendy. “Tugas kepala sekolah ini selama ini masih dianggap sebagai tugas tambahan guru yang ditunjuk. Namun ke depan, kepala sekolah akan menjadi tugas utama tersendiri yang akan berfungsi sebagai manajer sekolah".

Hal ini menjadi salah satu upaya restorasi sektor pendidikan yang dilakukan kementerian pendidikan dan kebudayaan ( Kemendikbud) untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Jadi kepala sekolah nanti akan berfungsi sebagai 'manajer sekolah' yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan sekolah.

Sebagai seorang manajer, kepala sekolah harus mempunyai empat kompetensi dan ketrampilan utama dalam manajerial organisasi, yaitu ketrampilan membuat perencanaan, keterampilan mengorganisasi sumberdaya, keterampilan melaksanakan kegiatan, dan keterampilan melakukan pengendalian dan evaluasi. Empat keterampilan manajerial kepala sekolah akan dibahas secara detail berikut ini.

Pertama, keterampilan melakukan perencanaan. Kepala sekolah harus mampu melakukan proses perencanaan, baik perencanaan jangka pendek, menengah, maupun perencanaan jangka panjang. Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan yang dibuat untuk kepentingan jangka pendek, misalnya untuk satu bulan hingga satu tahun ajaran.

Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan untuk pekerjaan yang memerlukan waktu 2-5 tahun, sedangkan perencanaan jangka panjang meliputi perencanaan sekitar 5-10 tahun. Proses perencanaan menjadi salah satu keterampilan yang penting mengingat perencanaan yang baik merupakan setengah dari kesuksesan suatu pekerjaan.

Prinsip perencanaan yang baik, akan selalu mengacu pada: pertanyaan: “Apa yang dilakukan (what), siapa yang melakukan (who), kapan dilakukan (when). Di mana dilakukan (where), dan bagaimana sesuatu dilakukan (how)”, Detail perencanaan inilah yang akan menjadi kunci kesuksesan pekerjaan. Keterampilan perencanaan ini saya tuangkan dalam RKT (didalamnya ada program sekolah) dan RKJM. Sebentar lagi saya juga akan menyusun Peta Jalan Kemajuan Sekolah sebagai arah bagi siapapun yang menjadi kepala sekolah disini sesudah saya.

Kedua, keterampilan melakukan pengorganisasian. Lembaga pendidikan mempunyai sumber daya yang cukup besar mulai sumber daya manusia yang terdiri dari guru, karyawan, dan siswa, sumber daya keuangan, hingga fisik mulai dari gedung serta sarana dan prasarana yang dimiliki. Salah satu masalah yang sering melanda lembaga pendidikan adalah keterbatasan sumber daya. Kepala sekolah harus mampu menggunakan dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan sebaik-baiknya. Walaupun terbatas, namun sumber daya yang dimiliki adalah modal awal dalam melakukan pekerjaan. Karena itulah, seni mengelola sumber daya menjadi ketrampilan manajerial yang tidak bisa ditinggalkan. Pengorganisasian di sekolah ini saya bangun dengan keakraban dan kekeluargaan.

Ketiga, adalah kemampuan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Tahapan ini mengisyaratkan kepala sekolah membangun prosedur operasional lembaga pendidikan, memberi contoh bagaimana bekerja, membangun motivasi dan kerjasama, serta selalu melakukan koordinasi dengan berbagai elemen pendidikan. Tidak ada gunanya perencanaan yang baik jika dalam implementasinya tidak dilakukan secara sungguh-sungguh dan professional.

Keempat, kepala sekolah harus mampu melakukan tugas-tugas pengawasan dan pengendalian. Pengawasan (supervisi) ini meliputi supervise manajemen dan juga supervisi dalam bidang pengajaran. Supervisi manajemen artinya melakukan pengawasan dalam bidang pengembangan keterampilan dan kompetensi adminstrasi dan kelembagaan, sementara supervisi pengajaran adalah melakukan pengawasan dan kendali terhadap tugas-tugas serta kemampuan tenaga pendidik sebagai seorang guru. Karenanya kepala sekolah juga harus mempunyai kompetensi dan keterampilan professional sebagai guru, sehingga ia mampu memberikan supervisi yang baik kepada bawahannya.

Alhamdulillah pola-pola yang saya terapkan di sekolah ini bisa berjalan dengan baik. Pelan tapi pasti sekolah ini mengalami kemajuan yang signifikan. Dari sektor lahan, sekolah sudah dapat lahan seluas 7000 meter persegi. Dari sektor sarana dan prasana sekolah ini sudah mempunyai ruang kelas yang mencukupi, perpustakaan, kamar mandi guru dan siswa, laboratorium komputer, ruang praktik siswa untuk jurusan TB dan TBS, peralatan praktik yang cukup dan modern, instalasi air, instalasi listrik, internet, sarana ibadah, lapangan upacara, pagar keliling dari sebelumnya tidak ada.

Dari sisi jumlah siswa, sekolah ini mengalami lonjakan yang luar biasa dari 143 siswa menjadi 372 siswa tahun ini. Kalau diprosentase berarti hampir 200% kenaikan jumlah siswa. Dari sisi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, sekolah ini sudah mampu melaksanakan ulangan secara online menggunakan handphone. Dengan semangat tinggi sekolah ini akan dibangun menjadi Smart School.

Baru-baru ini Tim PPKKS datang ke sekolah untuk menilai kinerja Kepala Sekolah selama empat tahun menjabat. Berkat kerja keras dan dukungan warga sekolah, hasil PPKKS keluar dengan predikat sangat baik.

Berbagai kemajuan sekolah ini tidak lain karena dukungan dari internal dan eksternal. Mengutip pendapat Harry S. Truman, “Saya telah mempelajari kehidupan pria-pria besar dan wanita-wanita terkenal, dan saya menemukan bahwa mereka yang mencapai puncak keberhasilan adalah mereka yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ada di hadapan mereka dengan segenap tenaga, semangat dan kerja keras”. Ya saya mencintai pekerjaan ini.

Penulis ; Ardan Sirodjuddin, Kepala SMKN 1 Tuntang dan Plt Kepala SMKN H Moenadi Ungaran.

Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar
9 April 2023 pukul 08.29 delete

Artikel yang membimbing Kepala Sekolah berikutnya mendapat gambaran yang lebih detail mengenai apa yang harus dilakukan.

Reply
avatar

Terimakasih Komentar Anda ConversionConversion EmoticonEmoticon