Peran Program Kawal Kuliah Dalam Membuka Jalan Masa Depan Siswa

 


Film “Hacksaw Ridge” mengisahkan tentang kisah nyata Desmond Doss (diperankan oleh Andrew Garfield), seorang pria muda asal Amerika Serikat yang memiliki prinsip kuat tentang kehidupan dan keyakinan. Desmond adalah seorang Adventis yang meyakini prinsip-prinsip non-kekerasan dan ketidaksetujuannya terhadap membawa senjata ke medan perang. Meskipun dikhawatirkan oleh keluarga dan rekan-rekannya, Desmond tetap kukuh pada keyakinannya.

Ketika Perang Dunia II meletus, Desmond memutuskan untuk mendaftar sebagai petugas medis, meskipun dia tahu bahwa dia akan menghadapi banyak hambatan dan diskriminasi karena penolakannya untuk membawa senjata. Setelah berjuang keras dan berbagai tantangan, dia akhirnya diterima untuk bertugas sebagai petugas medis tanpa senjata. Desmond dikirim ke medan pertempuran yang sangat berdarah di Okinawa, Jepang. Salah satu pertempuran paling sengit terjadi di “Hacksaw Ridge,” sebuah bukit curam yang sangat sulit dijangkau dan dikuasai oleh pasukan Jepang.

Di sinilah Desmond menunjukkan keberanian luar biasa dan tekad yang tak tergoyahkan. Tanpa memikirkan risiko terhadap dirinya sendiri, dia dengan gigih berusaha menyelamatkan rekan-rekannya yang terluka, bahkan dalam situasi paling berbahaya. Melalui aksinya yang penuh pengorbanan, Desmond berhasil menyelamatkan banyak nyawa dan mendapatkan penghargaan tertinggi atas keberanian, Medal of Honor.

Film “Hacksaw Ridge” tidak hanya sebuah kisah perang biasa, tetapi juga kisah tentang keberanian, tekad, dan kemanusiaan. Desmond Doss adalah contoh nyata bahwa kekuatan hati dan keyakinan bisa mengatasi segala rintangan, bahkan dalam situasi paling mengerikan. Film ini mengingatkan kita tentang nilai-nilai kemanusiaan dan pentingnya menghormati keyakinan individu, sambil memberikan inspirasi kepada kita semua untuk selalu berani berjuang demi yang benar tanpa melupakan nilai-nilai moral yang kita anut.

Kondisi di Hacksaw Ridge memiliki kesamaan dengan kondisi SMKN 10 Semarang saat penulis masuk di awal tahun 2022. Meskipun konteksnya berbeda, namun keduanya menghadapi tantangan yang serupa dalam hal keteguhan hati dan keberanian menghadapi kesulitan. Seperti Desmond dalam film yang tidak gentar menghadapi medan perang, SMKN 10 Semarang juga dihadapkan pada berbagai masalah, termasuk insiden-insiden tawuran yang mengganggu keamanan dan citra sekolah.

Di SMKN 10 Semarang, peluang untuk lolos masuk perguruan tinggi negeri sangatlah tipis. Tahun itu, hanya sedikit siswa yang berhasil meraih tiket ke dunia pendidikan tinggi. Ingatan penulis masih segar tentang momen ketika hanya dua anak yang berhasil diterima di jurusan Teknik Perkapalan UNDIP.

SMKN 10 Semarang telah menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir sebagai sekolah yang seringkali terlibat dalam insiden tawuran antar siswa. Keadaan ini menimbulkan keprihatinan yang mendalam karena memberikan citra negatif terhadap lembaga pendidikan dan juga masyarakat sekitarnya. Salah satu insiden yang mencuri perhatian adalah serangan yang dilakukan oleh sejumlah siswa SMKN 10 Semarang terhadap SMKN 3 Semarang pada tanggal 08 Desember 2022, yang menunjukkan eskalasi kekerasan yang sangat mengkhawatirkan.

Insiden tragis ini melibatkan 39 siswa dari berbagai kelas di SMKN 10 Semarang yang menyerang SMKN 3 Semarang dengan kebrutalan menggunakan senjata tajam. Akibatnya, seorang siswa dari SMKN 3 mengalami luka parah dan harus segera dirawat di rumah sakit. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran mendalam di kalangan pendidik, orang tua, dan masyarakat tentang keamanan di lingkungan sekolah. Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh siswa telah mencoreng nama baik sekolah.

Insiden penyerangan tragis yang melibatkan siswa SMKN 10 Semarang tidak hanya menciptakan kegemparan di tingkat lokal, tetapi juga menarik perhatian media nasional. Liputan yang luas dari surat kabar hingga media sosial telah menjadikan insiden ini sebagai topik pembicaraan yang hangat di seluruh negeri. Selain itu, hujatan dan kritik tajam dari berbagai pihak pun turut bergema, dengan beberapa di antaranya menyalahkan pihak sekolah atas kejadian tersebut. Bahkan, ada yang mengusulkan opsi drastis untuk menutup sekolah tersebut sebagai solusi dari insiden tragis ini.

Kondisi yang tidak ideal di atas tentu harus diubah. Seperti yang ditunjukkan oleh Desmond dalam film "Hacksaw Ridge" yang menunjukkan keberanian luar biasa dan tekad yang tak tergoyahkan. Tanpa memikirkan risiko terhadap dirinya sendiri, dia dengan gigih berusaha menyelamatkan rekan-rekannya yang terluka, bahkan dalam situasi paling berbahaya. Melalui aksinya yang penuh pengorbanan, Desmond berhasil menyelamatkan banyak nyawa, SMKN 10 Semarang juga berupaya menyelamatkan anak bangsa untuk mendapatkan masa depan gemilang.

Memasuki gerbang masa depan dengan bekal pendidikan di perguruan tinggi negeri yang mumpuni merupakan impian setiap siswa. Di SMKN 10 Semarang, impian tersebut diwujudkan melalui Program Kawal Kuliah, sebuah inisiatif yang dirancang untuk membuka jalan bagi lulusannya menuju perguruan tinggi negeri.

Dengan dukungan penuh dari Tim Kawal Kuliah, program ini beroperasi di bawah naungan Surat Keputusan Kepala Sekolah, menggandeng para pengajar terbaik di sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Guru Bimbingan Konseling, serta Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris, bersatu padu dalam misi ini.

Program Kawal Kuliah telah sukses memperbanyak siswa yang lolos PTN. Dari hanya dua siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri pada tahun pelajaran 2021/2022, program ini telah melakukan lompatan luar biasa dengan meningkatkan jumlahnya menjadi 37 siswa pada tahun pelajaran 2022/2023 yang terdiri dari 22 dari jalur SNBP dan 15 dari jalur SNBT. Terbaru hasil pengumuman SNBP Selasa, 26 Maret 2024 lolos sebanyak 31 anak. Seperti terlihat dari tabel di bawah ini.

NO TAHUN PELAJARAN SNBP SNBT
1 2021/2022 2 0
2 2022/2023 22 15
3 2023/2024 31 Belum dilaksanakan

Peningkatan ini bukan hanya angka, tetapi sebuah bukti konkret dari kualitas pendidikan yang diberikan oleh SMKN 10 Semarang.

Semarang, 28 Maret 2024

Penulis : Ardan Sirodjuddin, M.Pd, Kepala SMKN 10 Semarang

Previous
Next Post »

Terimakasih Komentar Anda ConversionConversion EmoticonEmoticon