Ruang Guru SMKN Satu Atap Tuntang |
Farid Makruf adalah seorang
perwira TNI yang lahir pada 6 Juli 1969 di Desa Petrah, Kecamatan Tanah Merah,
Kabupaten Bangkalan, Madura. Sejak kecil, Farid sudah terbiasa dengan karakter
masyarakat karena keluarganya berasal dari pedagang kelontong di pasar Tanah
Merah. Emha Ainun Nadjib, seorang budayawan terkenal, pernah mengatakan bahwa
pasar adalah universitas terbaik, dan mungkin itulah yang membuat Farid mampu
memahami karakter orang dengan baik.
Setelah menyelesaikan
pendidikan Akademi Militer pada tahun 1991, Farid Makruf bergabung dengan Korps
Pasukan Khusus TNI. Karakter garang dan tangguh Korps Pasukan Khusus cocok
dengan kepribadian Farid, yang juga berasal dari daerah Madura yang dikenal
dengan keberaniannya.
Seiring berjalannya karir
militer, Farid Makruf telah menjabat sebagai komandan di beberapa satuan,
termasuk di Kopassus. Kemampuannya dalam memahami karakter anak buah dan cepat
tanggap terhadap kebutuhan anggota membuatnya akrab dengan bawahannya, tetapi
tetap disegani sebagai seorang komandan.
Dalam menjalankan tugasnya,
Farid Makruf juga dikenal sebagai seorang pemimpin yang bijaksana dan tegas. Ia
memiliki keberanian untuk mengambil keputusan sulit, namun tetap memperhatikan
kesejahteraan dan keamanan bawahannya. Kepemimpinan dan dedikasi Farid Makruf
telah menjadi inspirasi bagi banyak prajurit TNI, khususnya di Korps Pasukan
Khusus.
Sebagai seorang kepala
sekolah, memimpin sebuah institusi pendidikan dapat menjadi tantangan yang
kompleks. Salah satu kesulitan yang sering dihadapi oleh kepala sekolah adalah
memahami karakter guru dan karyawan. Dalam sebuah institusi pendidikan, terdapat
beragam karakter, kepribadian, dan latar belakang yang berbeda-beda di antara
para guru dan karyawan. Tentu kita harus belajar banyak dengan Bapak Farid Makruf
atas keberhasilannya dalam memahami karakter anak buahnya.
Tidak
semua orang memiliki pola pikir, cara kerja, atau pandangan yang sama, dan hal
ini dapat menjadi salah satu kesulitan dalam memimpin. Kepala sekolah harus
mampu memahami karakter para guru dan karyawan, serta menemukan cara untuk
bekerja sama dan mengelola perbedaan-perbedaan yang ada di antara mereka.
Masalah ini yang saya hadapi ketika datang ke SMKN Satu Atap Tuntang. Sebagai kepala sekolah yang baru promosi dari guru, kondisi ini tentu belum pernah saya hadapi sebelumnya. Tetapi seiring waktu berjalan, dengan belajar dan pengalaman yang di dapat, alhamdulillah empat tahun mengelola sekolah itu mampu membentuk tim guru dan karyawan yang solid. Melalui tulisan ini saya ingin berbagi dengan teman-teman calon kepala sekolah atau ketua jurusan dalam memahami karakter guru dan karyawan yang kita pimpin,
Salah
satu cara untuk memahami karakter guru dan karyawan adalah melalui kapabilitas yang
mereka miliki. Kapabilitas dapat didefinisikan sebagai kombinasi dari dua kata
kunci yaitu komitmen dan kompetensi.
Secara
sederhana kapabilitas terdiri dari dua kata kunci yaitu "mau" dan
"mampu". "Mau" merujuk pada kesediaan individu untuk
berkontribusi secara aktif dan mengambil tanggung jawab dalam mencapai tujuan
organisasi atau tugas tertentu. Individu yang memiliki komitmen yang kuat akan
cenderung lebih fokus dan terikat pada tujuan organisasi atau tugas yang diberikan,
dan akan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.
Sementara
itu, "mampu" merujuk pada keterampilan atau kemampuan individu untuk
menyelesaikan tugas atau pekerjaan tertentu. Individu yang memiliki kemampuan
yang baik akan mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan secara efektif dan
efisien, sehingga dapat berkontribusi positif pada pencapaian tujuan organisasi
atau tugas yang diberikan.
Untuk
mengukur kompetensi guru dan karyawan, seorang kepala sekolah dapat mengacu
pada sejumlah pertanyaan yang relevan. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang
dapat membantu kepala sekolah dalam mengukur kompetensi guru dan karyawan mereka
yaitu (1) Apakah yang bersangkutan memiliki pengalaman di bidang pekerjaan yang
ditugaskan? , (2) Apakah yang bersangkutan sudah mendapatkan pendidikan atau
pelatihan terkait bidang pekerjaan ini?, (3) Apakah yang bersangkutan memiliki
fleksibitas dalam menangani pekerjaan yang tidak rutin?, (4) Apakah yang
bersangkutan sering membuat kekeliruan? Dan (5) Apakah yang bersangkutan
memberikan kualitas hasil pekerjaan yang tinggi?
Dengan
pertanyaan-pertanyaan itu, seorang kepala sekolah bisa menyimpulkan apakah
guru/karyawan pada pekerjaan tertentu memiliki kompetensi tinggi, sedang atau rendah.
Sementara
untuk mengukur komitmen guru/karyawan, kepala sekolah dapat mengacu pada
pertanyaan berikut (1) Seberapa besar keinginan yang bersangkutan untuk
mengambil tanggung jawab?, (2) Apakah orang ini memperlihatkan inisiatif yang
tinggi?, (3) Apakah orang ini memberikan saran-saran perbaikan?, (4) Apakah orang
ini bekerja dengan memanfaatkan seluruh potensinya? Dan (5) Apakah orang ini
memperlihatkan usaha ekstra ketika menghadapi masalah?
Dari
pertanyaan-pertanyaan itu, sebagai kepala sekolah kita bisa menyimpulkan apakah
guru/karyawan pada pekerjaan tertentu memiliki komitmen tinggi, sedang atau
rendah.
Gaya
kepemimpinan yang digunakan oleh kepala sekolah dalam menangani stafnya
tergantung pada hasil kapabilitas guru dan karyawan yang diperoleh. Jika staf
memiliki kemampuan dan komitmen yang baik, maka intervensi rendah mungkin
cukup. Namun, jika ada kelemahan dalam kemampuan atau komitmen, intervensi
tinggi mungkin diperlukan. Jika ada area yang perlu diperbaiki, intervensi
sedang mungkin menjadi pilihan yang tepat.
Apa langkah yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dari hasil kapabilitas guru dan karyawan dapat dibaca secara lengkap di Buku Membangun Sekolah Rintisan Menjadi Sekolah Rujukan Seri 2.
Penulis : Ardan Sirodjuddin, Kepala SMKN 10 Semarang dan Penulis Buku Membangun Sekolah Rintisan Menjadi Sekolah Rujukan
Berita
Pusat Pelatihan Guru akan mengadakan Pelatihan Penulisan Best Practice secara offline dan online pada hari Sabtu, 06 Mei 2023. Peserta akan mendapatkan bonus Buku Membangun Sekolah Rintisan Menjadi Sekolah Rujukan.
Sign up here with your email
Terimakasih Komentar Anda ConversionConversion EmoticonEmoticon