Mengapa Harus Menulis

 


Menulis itu adalah sebagai tuntutan karena untuk saat ini menulis sungguh sangat penting terlepas seseorang itu mempunyai ketrampilan atau tidak mempunyai ketrampilan. Karena sesederhana tulisan kita buat akan bermanfaat bagi orang lain dan tulisan juga merupakan sarana komunikasi yang sangat terpercaya di bandingkan dengan komunikasi secara lisan. Sehingga ada lima alasan kenapa kita harus menulis, antara lain pertama mengaktualisasi diri yang kita pikirkan, apa yang kita temukan, apa yang ada di otak dan upaya untuk mencatat ide-ide yang terlintas dalam bentuk tulisan serta mengabadikan moment kita karena dengan menulis apa yang kita anggankan, apa yang kita pikirkan dan apa yang terlintas dalam otak kita tidak menguap hilang begitu saja. Mungkin akan bermanfaat 5 -10 tahun yang akan datang.

Kedua menambah wawasan baik bagi penulis maupun bagi orang lain yang membaca tulisan kita, selain itu dengan banyaknya wawasan dan pengetahuan akan membentuk karakter dan perilaku seorang penulis sehingga penulisa akan memiliki pemikiran open minded. Dan ketiga memperkuat daya ingat dimana dengan menulis mau tidak mau kita di tuntut untuk banyak membaca banyak referensi sehingga otak kita akan bekerja secara aktif dan akan mengoptimalkan daya ingat kita selain itu kita bisa memanejemen perasaan dan mengurangi stress.

Yang terakhir menjadi lahan profesi untuk mendapatkan keuntungan secara finansial karena selain dapat memberikan solusi dan menggerakan hati untuk menuangkan emosi hati dalam bentu tulisan disamping itu dapat juga memberikan keuntungan secara finansial jika hasil tulisan kita diterbitkan dan penulis akan memperoleh royalty. Meskipun ini alasan yang terakhir dan merupakan dampak yang positive untuk kedepannya bagi penulis.

Ada empat keterampilan berbahasa yang dapat diterima oleh seseorang berturut-turut ketrampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan tulis. Ketrampilan menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa adalah kemampuan tertinggi yang dimiliki manusia. Kemampuan menulis dapat dilakukan jika seseorang terbiasa dan bisa membaca (Dalman, 2016: 2).

Lebih kanjut di katakan oleh Dolmen (2016:7) bahwa menulis adalah kegiatan untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, dan perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Menulis itu sendiri merupakan proses mengubah bentuk pemikiran atau angan-angan atau emosi atau sejenisnya sebagai simbol atau tanda atau tulisan yang bermakna. Dimana menulis merupakan proses yang melibatkan rangkaian kegiatan yang terdiri dari pra menulis, menulis dan pasca menulis.

Menulis adalah kegiatan mengungkapkan perasaan dan pikiran dalam bentuk tulisan yang diharapkan dapat dipahami dan dimengerti oleh pembaca sehingga berfungsi sebagai sarana komunikasi tidak langsung yang dapat di percaya. Karena menulis adalah aktivitas manusia menyampaikan ide kepada pembaca dalam bahasa tulis sehingga mereka dapat pembaca akan mengerti sehingga penulis harus memperhatikan hal ini sebagai kebutuhan pembaca. 

Menulis juga dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang secara sederhana, dimana menulis dapat diartikan sebagai proses pembuatan lambing suara yang bermakna yang dapat di tangkap oleh pembaca, tahap selanjutnya, menulis bisa menulis lebih kompleks karena menulis pada hakekatnya adalah proses mengungkapkan pikiran dan gagasan dalam bahasa tulis yang dapat bermanfaat bagi pembaca (Abidin, 2016:3).

Ada beberapa unsur menuis yang perlu diperhatikan, keempat unsur tersebut adalah : (1) pengarang sebagai pembawa pesan, (2) pesan atau sesuatu yang disampaikan pengarang, (3) saluran atau media berupa tanda-tanda seperti huruf dan tanda baca, dan (4) penerima pesan, yaitu. pembaca, sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh pengarang. Sehingga dapat di simpulkan bahwa menulis adalah suatu aktivitas untuk berkomunikasi secara tidak langsung untuk menyampaikan maksud serta gagasan tertentu dalam bentuk tulisan yang dapat dipercaya sebagai media komunikasi.

Agar kita bisa menulis lebih produktif maka harus memeprhatikan hal hal berikut (1) fokus pada satu nsakah tulisan, (2) membuat outline, (3) membuat jadwal menulis secara rutin, (4) mempunyai target, (5) konsentrasi menulis tidak di barengi dengan mengedit naskah

Menurut Syafi'i (2004:10) untul menulis sebagai proses ada lima tahapan yang haris ada antara lain (1) pra menulis, (2) menulis draf, (3) melakukan revisi (4)melakukan sunting, dan (5) publikasi. Menulis menurut M. Atar Semi (2007: 46) menulis terbagi menjadi tiga, yaitu 1) tahap pratulis, 2) tahap penulisan, dan 3) tahap penyuntingan. Sedangkan Siti Anisatun (2018:94) menyatakan bahwa langkah-langkah dalam menulis adalah sebagai berikut: (1). Mencari ide, (2.) menuangkan ide, dan (3). Pengolahan ide.

Sehingga dapat di simpulkan bahwa tahapan penulisan dapat diuraikan sebagai berikut. (1) Pramenulis adalah tahap persiapan menulis untuk mengumpulkan dan menyusun ide, gagasan dan masalah yang berkaitan dengan topik esai. Kegiatan penulis meliputi pemilihan topik, mempertimbangkan tujuan, format, kelompok sasaran, dan mengumpulkan serta menyusun gagasan. Dengan bantuan kegiatan pramenulis, siswa berbicara, menggambar, membaca dan menulis untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. (2) menyusun draf adalah pengorganisasian ide-ide tertulis sehingga menjadi koheren. 

Penulis harus mengatur ide untuk menulis dalam bentuk kerangka esai. Seorang penulis menggunakan garis besar esai untuk mempersiapkan penulisan. (3) Editing adalah tindakan memeriksa atau memperbaiki apa yang ditulis. Perubahan tersebut meliputi perbaikan mekanik dan konten. Editing lebih kompleks karena melibatkan peningkatan tekstual dan kontekstual. (4) merevisi adalah melakukan koreksi tulisan oleh pengarang atau orang lain untuk memperbaiki kesalahan yang dibuat. Penyuntingan lebih menitik beratkan pada penambahan, pengurangan, penghapusan dan pengorganisasian isi karangan sesuai dengan kebutuhan pembaca. (5) Publikasi adalah menginformasikan tulisan untuk memberikan pesan atau informasi kepada orang lain. Media publikasi dapat berupa media cetak maupun media elektronik tergantung sasaran pembacanya. Baik dengan meng-upload di blog atau di kirim ke media cetak/koran.  

Harapan dengan belajar menulis minimal bisa menulis dengan benar sehingga goal menjadi penulis sebagai lahan profesi dan luapan hobby di masa yang akan datang bisa tercapai. Terima Kasih Pak Ardan, dengan mengikuti kelas ini motivasi saya untuk menulis tumbuh Kembali.

Tulisan ini adalah tugas pertama Pelatihan Menulis Bersama Ardan Sirodjuddin.

Oleh : Sri Rahayuningtyas, Guru Agribisnis Perikanan Air Tawar SMK Negeri 1 Jepara       


Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar

Terimakasih Komentar Anda ConversionConversion EmoticonEmoticon