Menulis Tumbuhkan Motivasi dan Inspirasi

 



Menulis bagi saya merupakan sebuah ketenangan. Karena dengan menulis, saya dapat mengembangkan potensi kreativitas, imajinasi, menuangkan pengalaman, pengetahuan dan ekspresi. Karena dengan menulis, kita bisa menjadi apa saja. Misalnya, ketika ingin menulis cerpen kita bisa menjadi pemeran utama, pemeran ketiga  bahkan bisa bercerita mengenai kehidupan  seorang guru, dokter, artis dan lain sebagainya.  Semua tergantung ide cerita dan semangat dalam menulis. 

Pengertian menulis menurut Lasa HS dalam bukunya “Menulis Itu Segampang Ngomong”, yaitu menulis itu sederhana dan simpel. Sesimpel ketika kita berbicara sehari-hari. Berbicara cas cis cus tanpa khawatir menuangkannya. Menurut Lasa HS, seorang penulis harus memiliki daya analisis, kualitas dan kuantitas bacaan dan penghayatan kuat agar apa yang ingin disampaikan lebih mudah dituangkan. 

Hal pertama yang harus dilakukan agar bisa menulis yaitu rajin membaca buku. Karena dengan membaca buku, kita dapat mengembangkan ide dan kreativitas dalam menulis. Selain itu, seorang penulis harus memiliki banyak sumber referensi sebelum membuat karya sendiri. Kedua yakni kenyamanan. Kenyamanan merupakan salah satu kunci dalam menulis. Lingkungan yang nyaman dan tenang sangat mempengaruhi penulis dalam menuangkan ide kreatif dan membangun imajinasi dalam membuat tulisan.  

Ketiga adalah ikuti forum penulis. Forum penulis sangat bermanfaat bagi penulis pemula sebelum membuat sebuah tulisan, misalnya mengikuti forum penulisan “Sinau Bareng Ardan”. Di komunitas ini, kita  tak hanya belajar mengenai  penulisan saja, namun kita juga berkesempatan besar bertemu dengan penulis senior yang telah berpengalaman dan menambah wawasan yang luas dibidang menulis, sekaligus belajar bagaimana menjadi kepala sekolah yang kreatif dan membawa perubahan !

Terdapat beberapa tahapan dalam menulis yakni tahap pratulis, tahap pembuatan, tahap revisi, tahap penyuntingan dan tahap publikasi. Tahap pratulis yaitu tahap awal dalam membuat tulisan. Tahap ini yaitu tahap dalam menentukan sebuah topik, dimana topik tersebut harus menarik pembaca. Tahap kedua yakni tahap pembuatan. Pada kegiatan ini penulis mengutamakan isi tulisan, sehingga semua gagasan dan perasaan dapat dituangkan ke dalam tulisan. 

Tahap ketiga, tahap revisi. Revisi disini yaitu mempertajam perumusan penulisan, menambah informasi yang mendukung atau menghilangkan informasi yang kurang relevan dan lain sebagainya. Tahap keempat adalah tahap penyuntingan. Selama tahap penyuntingan penulis meneliti kembali kesalahan pada draf dengan melihat kembali ketepatan dengan tujuan penulisan, gagasan utama, calon pembaca dan kriteria penerbitan. Kemudian yang terakhir yaitu Tahap Publikasi. Dalam tahap ini yang dilakukan adalah memublikasikan tulisan kepada penerbit. Dapat pula berbagi di forum media artikel, contohnya di blog, atau di forum penulisan “Sinau Bareng Ardan”.

Harapan saya yaitu semakin terampil dalam memunculkan ide dalam menulis serta menumbuhkan motivasi dan inspirasi bagi peserta didik dalam hal literasi. 

Ada se-fruit pantun nih untuk Bapak Ardan Sirodjuddin,

Siang-siang nonton film Aladdin

Ceritanya terkenal sejagad raya

Sukses selalu Bapak Ardan Sirojuddin

Inovasi dan semangat Bapak sangat menginspirasi saya


Penulis : Hanako Sukma Yoshisa, S.Pd, Guru SMK Negeri 1 Semarang


Previous
Next Post »

Terimakasih Komentar Anda ConversionConversion EmoticonEmoticon