Menikmati Proses Dengan Menulis Buku

 

Menikmati Proses Membangun SMKN Satu Atap Tuntang

Saya senang membuat sebuah catatan dengan mengawalinya menggunakan kisah. Kali ini saya tuliskan kisah antara nelayan dan pengusaha kaya. Dulu ada seorang nelayan kecil yang tinggal di desa kecil di tepi laut. Ia bekerja keras setiap hari untuk menangkap ikan dan memberi makan keluarganya. Setelah menangkap ikan, ia akan menjual sisa tangkapan kepada penduduk desa yang lain.

Suatu hari, seorang pengusaha kaya raya datang ke desa itu dan melihat nelayan kecil tersebut bekerja keras menangkap ikan. Pengusaha itu bertanya kepada nelayan kecil itu, "Kenapa kamu tidak menangkap lebih banyak ikan untuk dijual? Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan lebih banyak uang untuk keluargamu dan meningkatkan kesejahteraanmu."

Nelayan kecil itu menjawab, "Saya menangkap cukup ikan untuk makan keluarga saya dan menjual sisanya untuk membeli kebutuhan lain. Saya sudah bahagia dengan hidup saya seperti ini."

Pengusaha kaya raya itu terkejut dengan jawaban nelayan kecil tersebut. Ia berkata, "Tetapi jika kamu menangkap lebih banyak ikan, kamu bisa menjadi lebih kaya dan memiliki banyak uang untuk menikmati hidupmu!"

Nelayan kecil itu tersenyum dan berkata, "Saya sudah menikmati hidup saya. Saya bisa menikmati waktu bersama keluarga saya, menangkap ikan di laut, dan menikmati matahari terbenam yang indah setiap hari. Saya merasa bahagia dan puas dengan hidup saya seperti ini."

Catatan saya kali ini tentang menikmati hidup, seperti kisah nelayan dan orang kaya di atas. Carl Honore, penulis buku "In Praise of Slowness" mengatakan pentingnya melambat dalam hidup yang semakin cepat dan padat. beliau mengajak pembaca untuk mengubah pola pikir dan mengambil waktu untuk menikmati setiap momen dalam hidup.

Carl Honore mengeksplorasi konsep slow movement dan membahas dampaknya pada kehidupan kita. Ia mengamati bagaimana budaya kita yang serba cepat dan padat telah menghasilkan konsekuensi yang tidak diinginkan, seperti stres, kecemasan, dan kelelahan kronis.

Selain itu, Honore juga meneliti tentang dampak slow movement pada dunia kerja dan bagaimana tempat kerja bisa mengadopsi pendekatan yang lebih santai namun tetap produktif.

Dalam satu bulan ini saya mulai menikmati hidup dengan menulis buku. Karya perdana berjudul Membangun Sekolah Rintisan Menjadi Sekolah Rujukan dapat diselesaikan dengan baik dan mendapatkan apresiasi luar biasa dari pembaca. Sekarang buku kedua dengan konten melanjutkan buku pertama sudah dalam proses finishing dan siap masuk cetak.

Bagaimana proses saya menulis buku dan hubungannya dengan menikmati hidup? Saya bagikan tips untuk pembaca setia saya. Ada tiga tips yang saya berikan, yaitu yang pertama "tidak ada kata sulit, yang ada hanya belum terbiasa". Makna dari ungkapan tersebut adalah bahwa sebenarnya tidak ada hal yang terlalu sulit untuk dipelajari atau dicapai, selama kita mau berusaha dan terus berlatih.

Pernyataan ini sekaligus menunjukkan bahwa ketika seseorang menghadapi hal yang sulit, mungkin itu adalah karena dia belum terbiasa atau belum terlatih dalam melakukan hal tersebut. Namun, jika seseorang mau berusaha dan terus berlatih, maka dia dapat memperoleh kebiasaan dan kemampuan untuk melakukan hal tersebut.

Dengan cara pandang ini, sulitnya suatu hal dapat diatasi dengan berlatih dan terus mencoba hingga kita merasa terbiasa dan nyaman melakukannya. Selain itu, dengan memandang sesuatu sebagai sesuatu yang belum terbiasa, kita dapat membuka diri terhadap pembelajaran dan meningkatkan kemampuan dan keahlian kita.

Jadi, tidak ada kata sulit, yang ada hanyalah hal yang belum terbiasa. Dengan tekad, usaha, dan latihan yang terus menerus, kita dapat meraih kemampuan dan keahlian yang kita inginkan, dan merasa lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.

Tips yang kedua adalah melihat apa yang dilihat orang lain, tetapi berfikir apa yang tidak difikirkan orang lain. Kembali saya jelaskan melalui kisah. Suatu hari, seorang pria berjalan-jalan di sebuah pasar tradisional yang ramai. Dia melihat banyak orang bergerak di sekitarnya, sibuk membeli dan menjual barang dagangan mereka. Namun, sang pria merasa bahwa ada sesuatu yang berbeda dalam pandangannya. Dia melihat apa yang dilihat orang lain, tetapi berfikir apa yang tidak difikirkan orang lain.

Sementara orang lain sibuk mencari barang yang murah dan berkualitas, sang pria melihat banyak peluang dan potensi di sekitarnya. Dia melihat kesempatan untuk membangun bisnis dengan menjual produk-produk yang unik dan menarik, atau bahkan mengadakan acara khusus di pasar tradisional tersebut.

Sang pria tidak hanya memandang pasar sebagai tempat untuk berbelanja, tetapi juga sebagai arena untuk membangun jaringan bisnis dan menjalin hubungan dengan para penjual dan pembeli. Dia berfikir tentang bagaimana dia bisa memberikan nilai tambah bagi mereka dengan menawarkan solusi yang lebih kreatif dan inovatif.

Dalam pandangannya, pasar tradisional bukan hanya tempat untuk memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga sebagai wadah untuk berinovasi dan berkembang. Sang pria melihat apa yang dilihat orang lain, tetapi dengan berfikir di luar kotak, dia mampu melihat potensi dan peluang yang tidak terlihat oleh orang lain.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga dapat belajar untuk melihat dengan lebih luas dan berfikir lebih kreatif. Dengan mempertajam kemampuan berpikir dan memandang dari sudut pandang yang berbeda, kita dapat menemukan solusi baru dan lebih efektif dalam menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan yang muncul di depan kita.

Tips yang terakhir kesuksesan bukan kunci kebahagiaan tetapi kebahagiaan adalah kunci kesuksesan. Kalimat inspiratif "kesuksesan bukan kunci kebahagiaan tetapi kebahagiaan adalah kunci kesuksesan" mengajarkan bahwa kesuksesan tidaklah segalanya dalam hidup kita. Terkadang, kita terlalu fokus untuk mencapai kesuksesan di bidang karir atau keuangan, tanpa memperhatikan kebahagiaan dan kesejahteraan kita sebagai manusia.

Sebaliknya, kalimat ini mengajarkan bahwa kebahagiaan adalah kunci kesuksesan sejati. Kita bisa mencapai kesuksesan sejati dalam hidup kita jika kita mampu menemukan kebahagiaan dan keseimbangan dalam diri kita sendiri. Dengan merasa bahagia dan puas dengan hidup kita, kita akan memiliki energi dan motivasi yang lebih besar untuk mengejar tujuan dan mewujudkan impian kita.

Dengan menulis buku saya menemukan kebahagiaan dalam menikmati proses hidup ini. Ketiga tips di atas menjadi kunci kesuksesan saya dalam menyelesaikan penulisan buku.

Penulis : Ardan Sirodjuddin, Kepala SMKN 10 Semarang dan Penulis Buku Membangun Sekolah Rintisan Menjadi Sekolah Rujukan

Kabar Gembira.

Pusat Pelatihan Guru akan mengadakan Pelatihan Penulisan Best Practice secara offline dan online pada hari :

Hari/Tanggal : Sabtu, 06 Mei 2023

Tempat : SMKN 10 Semarang

Alamat : Jalan Kokrosono No. 75 Semarang

Bonus : Buku Membangun Sekolah Rintisan Menjadi Sekolah Rujukan.


Previous
Next Post »

Terimakasih Komentar Anda ConversionConversion EmoticonEmoticon