Mengasah Penulisan Dengan Terus Berlatih

 




Saya merasa sangat tertarik untuk menulis karena ada beberapa alasan yang memotivasi saya. Pertama, saya ingin meningkatkan keterampilan berbahasa saya agar dapat menghasilkan tulisan yang baik dan benar sesuai dengan aturan KBBI serta berkontribusi dalam penyebaran ilmu melalui tulisan. Sebagai seorang pendidik, saya menyadari bahwa menulis adalah keterampilan dasar yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap pendidik, karena tulisan dapat mempengaruhi pembaca. Selain itu, menulis juga membantu saya dalam mengembangkan ide dan gagasan yang saya miliki dalam bentuk tulisan atau karya ilmiah yang bermanfaat bagi banyak orang.

Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun pernah bersabda dalam sebuah hadis yang artinya “jagalah ilmu dengan menulis” (shahih Al-Jami’, no.4434. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih). Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, saya merasa sangat penting untuk mengikuti anjuran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut dan menjadikan menulis sebagai salah satu cara untuk memperoleh ilmu. Saya percaya bahwa dengan menulis, saya dapat membantu menyebarkan pengetahuan dan memberikan manfaat bagi banyak orang.

Menurut beberapa ahli, menulis memiliki beberapa definisi yang berbeda-beda. Menurut Tarigan (2008:3), menulis adalah keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dengan orang lain. Sedangkan menurut Wiyatno (2006), menulis adalah cara untuk mengungkapkan gagasan dalam sebuah tulisan. Selain itu, menulis juga dapat dipandang sebagai suatu proses kreatif yang membutuhkan keterampilan, seni, dan kiat untuk dapat dilakukan secara efektif, seperti yang dijelaskan oleh Kiuk dkk (2021).

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan dalam menuangkan ide dan gagasan ke dalam bentuk tulisan yang kreatif dan produktif sebagai bentuk komunikasi tidak langsung dengan orang lain. Oleh karena itu, menulis menjadi sangat penting sebagai sarana untuk menyebarkan informasi, berbagi ide, dan memberikan wawasan baru kepada pembaca. Dengan menulis, kita juga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa dan mengasah keterampilan kreatifitas serta efektivitas dalam menulis.

Untuk dapat menulis dengan baik, dibutuhkan beberapa keterampilan dan usaha yang harus dilakukan. Salah satunya adalah dengan membaca banyak buku, artikel, atau sumber lain yang berkaitan dengan materi yang akan ditulis. Selain membaca, saya juga harus terus berlatih menulis agar keterampilan menulis saya semakin terasah. Mengikuti pelatihan menulis juga sangat membantu dalam meningkatkan keterampilan menulis, seperti yang sedang saya lakukan saat ini.

Selain itu, mencari referensi serta mempelajari tulisan-tulisan yang telah diakui oleh lembaga atau instansi lain juga sangat penting dalam menulis. Dengan melakukan hal ini, tulisan yang kita hasilkan dapat dijadikan sebagai referensi dan pedoman dalam menulis, sehingga dapat meningkatkan kualitas tulisan yang kita buat. Oleh karena itu, berbagai upaya harus dilakukan agar keterampilan menulis kita semakin terasah dan kita dapat menjadi penulis yang handal dan mampu menyebarkan ilmu dan informasi melalui tulisan-tulisan yang kita hasilkan.

Menurut Elina Syarif, Zulkarnaini, dan Sumarno (2009:11), menulis memiliki enam tahapan yang harus dilalui yaitu: draf kasar, berbagi, perbaikan, menyunting, penulisan kembali, dan evaluasi. Tahap pertama adalah tahap pratulis yang merupakan tahap awal sebelum melakukan penulisan. Pada tahap ini, penulis menentukan topik yang menarik bagi pembaca serta membuat draf kasar yang berisi pikiran, gagasan, dan perasaannya. Tahap kedua adalah tahap pembuatan draf yang lebih mengutamakan isi daripada tata tulis.

Tahap ketiga adalah tahap revisi, dimana penulis memperbaiki draf yang telah selesai dengan menambah atau mengurangi informasi, mempertajam perumusan penulisan, mengubah urutan penulisan pokok-pokok pikiran, menghilangkan informasi yang kurang relevan, dan lain sebagainya. Tahap keempat adalah tahap penyuntingan, dimana penulis melakukan kegiatan membaca draf kasar kembali dan meneliti kesalahan serta kelemahan pada draf dengan melihat ketepatannya dengan gagasan utama, tujuan penulisan, calon pembaca, dan kriteria penerbitan.

Tahap kelima adalah penulisan kembali yang merupakan tahap memperbaiki draf setelah dilakukan penyuntingan. Tahap terakhir adalah evaluasi, dimana penulis mengevaluasi tulisan yang telah dibuat untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Dengan memahami tahapan-tahapan dalam menulis ini, diharapkan penulis dapat membuat tulisan yang baik dan benar serta dapat disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami oleh pembaca.

Saya berharap  tulisan saya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam berbagai aspek, terutama dalam hal pembelajaran menjadi referensi yang bermanfaat ketika mereka menghadapi masalah atau kesulitan dalam belajar. Saya ingin tulisan saya menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi pembaca untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Selain itu, saya juga dapat terus mengembangkan keterampilan menulis saya melalui pembuatan karya-karya tulisan lainnya di masa depan. Dengan terus belajar dan berlatih, saya yakin dapat menghasilkan tulisan yang semakin berkualitas dan berdampak positif bagi masyarakat.

Tulisan ini adalah hasil dari tugas pertama Pelatihan Menulis Bersama Ardan Sirodjuddin.

Penulis : Miranda Oxtariani , Freshgraduate Magister Pendidikan Kimia UNNES

Previous
Next Post »

Terimakasih Komentar Anda ConversionConversion EmoticonEmoticon