Model E-learning di Sekolah

Pembelajaran e-learning di sekolah dapat dilakukan di dua tempat yaitu :
  1. Laboratorium komputer
    Pendidikan berbasis e-learning yang dilakukan di laboratorium dapat dilakukan melalui dua model, yaitu : 1) Content yang bukan berasal dari internet dimana guru memasukkan content melalui CD atau flashdik ke dalam komputer server kemudian content itu dishare ke komputer client. Siswa membuka content itu di komputer client masing-masing. dan 2) Content yang berasal dari internet dimana Guru memberikan alamat website pendidikan kepada siswa untuk melakukan browsing di internet.
  2. Kelas
    Peranan internet di sini adalah untuk menyediakan sumber-sumber yang sangat kaya dengan memberikan alamat-alamat atau membuat hubungan (link) ke berbagai sumber belajar yang sesuai yang bisa diakses secara online, untuk meningkatkan kuantitas dan memperluas kesempatan berkomunikasi antara pengajar dengan peserta didik secara timbal balik.
Keuntungan model e-learning di sekolah
  1. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan atau guru.
    Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran melalui jaringan dan internet dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan bahan belajar, peserta didik dengan guru, dan antara sesama peserta didik. Hal ini berbeda dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat berani, atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi.
  2. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja.
    Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja sesuai dengan ketersedia waktunya dan dari manapun dia berada. Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, yang dapat diserahkan kepada guru begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu penyerahan tugas harus menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan guru. Juga tidak perlu menunggu sampai ada waktu luang guru untuk mendiskusikan hasil pelaksanaan tugas apabila dikehendaki. Melalui teknologi internet, semua hal yang demikian ini dapat diatasi.
  3. Meningkatkan motivasi belajar siswa.
    Tampilan content yang menarik dan interaktif ditambah dengan efek suara membuat siswa tertarik untuk belajar. Hal ini sangat berbeda ketika pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah.
  4. Mendukung pembelajaran individual sesuai kemampuan siswa.
    Metode ceramah yang diberikan guru di kelas tidak bisa mengatasi perbedaan kemampuan anak untuk menerima materi. Hal ini disebabkan guru tidak menjelaskan materi secara individual. Pendidikan berbasis jaringan dan internet dapat mendukung pembelajaran individual karena siswa menghadapi materi yang ada di layar monitor komputer. Materi dapat diulang-ulang sesuai keperluan, tanpa menimbulkan rasa jenuh.
  5. Belajar Mandiri
    Pendidikan e-learning memberikan kesempatan bagi siswa secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar. Siswa bebas menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum ia pahami, siswa bisa menghubungi instruktur, nara sumber melalui email, chat atau ikut dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu.
Previous
Next Post »

Terimakasih Komentar Anda ConversionConversion EmoticonEmoticon